Kiat Backpacking Untuk Backpacker Pemula
Tips Backpacker – Apa yang terlintas dalam pikiran saat ada seseorang yang menyebutkan backpacker? Perjalanan menggunakan ransel super besar? piknik murah dan ekonomis? atau justru nama-nama mirip Agustinus Wibowo dan Trinity yang terpikirkan?
Pengertian
Backpacker
Membahas backpacker pasti tidak akan lepas dari traveler dan flashpacker. Tampak serupa, namun bekerjsama ketiganya mempunyai perbedaan.
Para traveler pasti telah menyiapkan dana yang besar untuk berlibur, mereka bahkan telah memilih hotel, resto, café, dan out fit khusus untuk berlibur. Intinya, berlibur mesti sungguh-sungguh dinikmati dengan fasilitas yang super tenteram.
Sedikit berbeda dengan flashpacker. Meski para flashpacker telah mempunyai dana piknik (walau tak sebesar dana para traveller). Para flashpacker ini tidak terlalu boros dalam membelanjakan uangnya. Inti dari liburan mereka adalah sampai dulu di daerah tujuan, mau menginap di mana dan ke mana dipikirkan sesudah sampai di kota tujuan.

Artinya, para flashpacker telah mempersiapkan dana untuk hotel di daerah rekreasi yang lazimnya tidak mengecewakan mahal. Selain itu, mereka tidak segan merogoh kantong lebih dalam demi cepat sampai pada tujuan. Ini dikarenakan para flashpacker ialah mereka yang memiliki rencana piknik secara tiba-tiba, minim antisipasi, dan tidak mempunyai banyak waktu untuk berlibur. Kaprikornus, mereka tak perlu berpikir panjang untuk menyewa taksi khusus demi cepat hingga ke tujuan.
Sedangkan backpacker menurut Pendiri Komunitas Backpacker Dunia (KBD), Elok Dyah Messwati, didefinisikan selaku orang yang melakukan perjalanan mampu berdiri diatas kaki sendiri. Bila traveler dan flashpacker tak segan-segan memakai jasa tour & guide, para backpacker justru menyingkir dari dua hal tersebut.
Para backpacker sangat memuja keleluasaan waktu berlibur, kalau lelah mereka akan beristirahat selama yang mereka mau. Tak terikat waktu yang diputuskan oleh pihak tour & guide.
Mereka menyiapkan piknik dari jauh-jauh hari, mencari semua info terkait lokasi tujuan, hingga mempelajari budaya masyarakat lokal apalagi dahulu. Selain itu, para backpacker biasanya mempunyai banyak waktu untuk berlibur, itulah mengapa mereka juga disebut selaku smart traveler.
Mereka mesti mampu mengatur keuangan mereka selama berlibur. Tidur di hotel yang paling murah, jikalau perlu numpang di rumah kenalan. Makan dengan sajian setempat di warung yang sederhana, berlibur ke lokasi rekreasi yang terjangkau dan lebih senang berinteraksi dengan warga lokal.
Tips Backpacker Asyik dan Menyenangkan
Berminat menjadi backpacker? Berikut beberapa tips menjadi backpacker mudah, murah, namun liburan tetap mengasyikkan.
1. Cari Informasi Sebanyak-banyaknya Seputar Daerah Berlibur
Setelah menetapkan tujuan, maka carilah berita sebanyak-banyaknya seputar tempat tujuan. Misalnya, pilih hotel yang murah tetapi juga erat dengan beberapa lokasi wisata yang diincar. Mencari kedai makanan murah yang sesuai dengan kantong, transportasi yang murah, dan penyewaan kendaraan yang murah.

Bila kesulitan, mampu browsing dengan kata kunci ‘kiat
backpacker’. Misal: tujuan backpacking-nya
ke Thailand, Malaysia, atau yang sedang hits Korea. Maka carilah dengan kata
kunci kiat backpacker ke Malaysia,
tips backpacker ke Thailand, tips backpacker ke Korea.
Dengan keywords tersebut, para backpacker pemula akan memperoleh berbagai postingan dari para backpacker yang berbagai pengalaman dan telah pernah ke sana. Tentunya, mereka akan menceritakan secara detil, mirip harga tiket masuk; transportasi yang paling murah dan cara menerima tiketnya; kedai makanan murah, halal, dan lezat; dan tips-kiat lain yang pastinya sungguh memiliki kegunaan.
2. Berburu Tiket Murah dan Promo Hotel Murah
Jangan murung jikalau tiket ke lokasi tujuanmu mahal. Beberapa maskapai dan aplikasi travel sering mengadakan gebyar promo sampai 50% dari harga wajar . Bukan hanya berlaku untuk weekday, tetapi berlaku juga dikala weekend atau peak season.
3. Tanya Pada yang Berpengalaman
Bila memiliki keluarga atau sahabat yang sudah pernah berkunjung ke daerah tujuan kita, maka mintalah nasehat untuk menjadi backpacker terhadap mereka. Terutama perihal budaya penduduk lokal. Karena sering terjadi, turis ajaib atau luar kawasan ‘dijebak’ dengan harga yang selangit.
Contohnya ketika naik becak, satu atau dua penumpang, ongkosnya tetap sama kan? Peraturan ini berlawanan jikalau kita backpacking ke Banyuwangi. Di sana, jikalau yang naik becak ada 2 orang, maka tarif yang berlaku untuk 1 orang saja. Alias bayar double. Atau, tarif sewa tuk-tuk selama satu hari penuh di daerah Chiang Mai, Thailand, jauh lebih murah dari pada tarif tuk-tuk one way ke beberapa destinasi wisata.
4. Membuat Anggaran Liburan
Setelah mengumpulkan isu, menentukan lokasi-lokasi wisata, hotel, dan transportasi, selanjutnya buatlah anggaran berlibur. Tujuannya, supaya kita bisa mengenali jumlah pengeluaran pasti, dan mampu memprediksi mesti membawa bekal berapa.
Bila sehabis ditotal ternyata masih mahal, maka kita mesti mencari alternatif lain. Seperti ganti moda transportasi, mencari hotel yang lebih murah tapi tidak terlampau jauh, mengajak sobat bergabung biar bisa share cost hotel, dan lainnya.
5. Rajin Olahraga
Sama halnya mirip mendaki gunung, ketika menjadi backpacker kamu akan menggendong tas yang besar dan mungkin melaksanakan perjalanan dengan jalan kaki yang cukup jauh atau bikin capek, maka para backpacker pemula mesti melatih fisiknya apalagi dulu. Seperti jalan pagi, lari pagi, bersepeda, push-up, dan aktifitas fisik yang lain. Tujuannya, supaya badan kita tidak ‘kaget’ dikala diajak berlangsung dengan menenteng beban.

6. Bawa Barang yang Penting dan Perlu
Tips backpacker selanjutnya yaitu hindari membawa barang-barang yang tidak terlampau penting. Bila berniat membeli kaos di lokasi tujuan, maka bawalah baju secukupnya.
Barang-barang yang wajib dibawa para backpacker adalah kamera poket + charger, tripod atau tongsis, power bank alasannya adalah niscaya sungguh memerlukan GPS dan translator bahasa, botol minum (mampu diisi di hotel dan mengurangi sampah plastik), itinerary perjalanan, kontak hotel dan rental kendaraan jikalau memang menyewa kendaraan, jadwal keberangkatan kereta atau bis, dompet, kartu debit/credit berlogo visa/mastercard, paspor bagi yang ke mancanegara, KTP, tas lipat kain untuk menaruh barang (sebagai upaya mengurangi sampah plastik), sepatu atau sandal yang tenteram untuk perjalanan jauh, topi dan sun glasses kalau memang ke kawasan yang panas dan terik, dan pastinya jaket tebal lengkap dengan sarung tangan, kaus kaki, dan topi rajut bila tujuannya ke tempat yang masbodoh.
7. Seringlah Berinteraksi Dengan Masyarakat Lokal
Tips backpacker terakhir ialah sering-sering berinteraksi dengan masyarakat lokal. Selain menjadi lebih mengenal aksara dan budaya penduduk , berinteraksi dengan warga lokal bisa memperlihatkan banyak laba. Seperti, tumpangan gratis, kiat masuk wisata dengan harga ramah biaya, hingga diajarkan bahasa kawasan semoga menerima harga lebih hemat biaya. Tentunya, kita jadi punya banyak kenalan.

Adakah yang lebih menyenangkan selain menjadi bagian dari kawasan tersebut?
Dengan berbagai tips menjadi backpacker di atas, kita akan mendapatkan pengalaman perjalanan yang begitu kaya.
Jangan lupa, para backpacker juga dikenal sungguh menyayangi lingkungan. Mereka tidak akan membuang sampah asal-asalan, menghancurkan kemudahan biasa , dan menyingkir dari aksi vandalisme. Selamat menjadi backpacker!
0 Response to "Kiat Backpacking Untuk Backpacker Pemula"
Post a Comment